Terbitnya kebijakan Gerakan Nasional Revolusi Mental sebagaimana diamanatkan oleh Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental. Melalui Gerakan Nasional ini, diharapkan akan terwujud manusia Indonesia yang baru, yaitu manusia Indonesia yang memiliki cara pandang, cara pikir, dan budaya kerja yang memiliki integritas, etos kerja dan gotong royong dalam memberikan pelayanan publik. Selanjutnya, dengan adanya revolusi industri 4.0 mengharuskan Indonesia memiliki paradigma baru dalam reformasi birokrasi. Paradigma baru tersebut mendorong pelayanan yang lebih murah, terjangkau, cepat, bersih, melayani dan responsif dan cepat dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
ASN mempunyai peran signifikan dalam mewujudkan percepatan perubahan pelayanan publik. ASN memiliki kewenangan untuk merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi kebijakan yang bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Untuk menghasilkan ASN yang memiliki kapasitas seperti tersebut dapat dilakukan melalui Pelatihan bagi ASN. LAN sebagai instansi pembina pelatihan ASN berwenang menetapkan kebijakan Pelatihan Revmen. Dalam Pelatihan Revmen ini, ASN akan diarahkan untuk memiliki Kompetensi dalam melakukan revolusi cara pandang, cara pikir, dan budaya kerja dalam melakukan reformasi birokrasi. Dengan paradigma baru Pelatihan Revolusi Mental ini, diharapkan reformasi birokrasi dapat menjadi lebih berkualitas dan dapat bersaing secara global.
Puslatbang KMP kembali melaksanakan Pelatihan Revolusi Mental pada tahun 2022 dengan penyelenggaraan untuk Angkatan I dimulai pada tanggal 7 Februari dan berakhir pada tanggal 28 Maret 2022. Sistem pembelajaran akan berlangsung secara blended dan keseluruhan timeline kegiatan dapat dilihat pada infografis berikut ini.
